Tahukah anda kalau di dunia ini ada beberapa makanan ekstrim yang dibuat berdasarkan bahan-bahan yang tidak lazim. Tak terkecuali di negara kita INDONESIA . Herannya, meski makanan-makanan tersebut terkesan ekstrim dan menjijikkan, tidak sedikit juga orang-orang yang malah rela mencari untuk hanya sekedar mencicipi ataupun memang suka pada makanan tersebut. Berikut makanan ekstrim yang ada di Indonesia:
1. Tikus Panggang Mentega Khas Minahasa
Di Minahasa terdapat kuliner ekstrim berupa tikus panggang. Konon bagi yang sudah mencicipinya rasanya lezat seperti ayam bakar, Tikus-tikus ini diolah dengan cara di panggang dengan diolesi mentega sehingga disebutlah dengan nama tikus panggang mentega.
Tikus-tikus yang di masak ini bukan tikus sembarangan. Bahan-bahannya bukan dari jenis tikus yang suka berkeliaran di rumah atau ditangkap dari got-got yang kotor. Tikus-tikus tersebut di tangkap dari hutan yang belum terkontaminasi dengan sampah-sampah manusia.
2. Pakasam Khas Suku Banjar
Pakasam adalah bahan makanan yang berasal dari fermentasi ikan air tawar yang rasanya asam. Makanan ini berbahan dasar ikan yang dibersihkan sisiknya dan direndam dalam larutan garam selama beberapa hari. Kemudian dibubuhi sumber bakteri asam laktat dan disimpan dalam wadah selama seminggu, gunanya agar ikan berfermentasi. Barulah setelah itu ikan dapat dikonsumsi
3. Sate Biawak Khas Jawa
Sudah tahu biawak kan? ituloh binatang melata yang rupanya menyerupai komodo dan biasa hidup di sungai atau rawa-rawa. Konon daging biawak dapat digunakan sebagai obat untuk menyembuhkan penyakit gatal-gatal pada kulit. Caranya adalah dengan cara dibikin sate!. Bahkan menu satu ini sudah menjadi obat tradisional Jawa yang cukup manjur bagi mereka yang sudah merasakan khasiat sate biawak.
Makan daging biawak memang dapat menyembuhkan gatal-gatal pada kulit bahkan daging biawak yang mengandung minyak biasanya dijual dalam bentuk botolan. Banyak sekali orang yang suka makan sate biawak ini sebab dibanding makanan ekstrim yang lain daging biawak ini terlihat tidak menjijikkan apalagi sudah dalam bentuk sate pasti rasanya lezat.
4. Paniki Khas Manado
Kalau Bruce Wayne menjadikan kelelawar sebagai lambang dirinya sebagai Batman, maka penduduk Manado, Sulawesi Utara justru hobi memburu kelelawar untuk dimakan. Ya, hewan yang kerap keluar di malam hari dan suka berada di gua-gua gelap itu rupanya menjadi bahan utama kuliner bernama paniki. Untuk menyantap paniki, kamu harus mengolah daging kelelawar segar dengan kuah santan. Dengan ciri khas penduduk Manado yang gemar makan pedas, paniki sudah bisa dipastikan berasa pedas karena rupanya rasa pedas bisa menutupi aroma amis daging kelelawar. Selain diolah menjadi paniki, daging kelelawar juga disapa sebagai sate kelelawar atau kelelawar goreng
5. Walang Goreng Khas Gunung Kidul
Walang Goreng menjadi menu kuliner ekstrim yang bisa kalian cicipi ketika mengunjungi kabupaten Gunung Kidul. Binatang yang biasa dijumpai di area persawahan ini memang sudah biasa dikonsumsi penduduk sekitar. Biasanya hewan ini digoreng hingga renyah baru dikonsumsi. Menu ekstrim ini dapat ditemukan dengan mudah di kios-kios dadakan yang ada di sepanjang jalan Gunung Kidul. Tidak seperti kuliner ekstrim di Thailand yang mengolahnya dengan rasa original, di Gunung Kidul ini belalang goreng diolah beraneka rasa, ada pedas, manis ataupun original.
6. Lawar Khas Bali
Lawar, mungkin beberapa dari agan udah gak asing lagi sama makanan yang satu ini . Makanan tradisional khas Bali yang disebut Lawar ini berbahan dasar daging babi, darah babi yang masih segar, parutan kelapa dan bumbu-bumbu rempah lainnya. Pada awalnya hidangan ini hanya khusus untuk disajikan pada upacara adat maupun keagamaan. Namun kini hidangan ini telah menjadi menu yang disajikan di hotel berbintang di Bali. Bentuknya mirip dengan makanan khas Jawa bernama trancam hanya saja ada tambahan daging babi cincang, darah babi, sayuran dan parutan kelapa.
7. Ulat Bulu Khas Purworejo
Denger namanya aja udah merinding kan? apalagi kalo dijadiin makanan hmm... gak kebayang rasanya!!!.
Menu yang terakhir ini berasal dari Purworejo, Jawa Tengah. Warga di sana sudah biasa mengkonsumsi makanan satu ini. Ulat bulu menjadi makanan yang biasa di konsumsi karena dipercaya dapat menyembuhkan sakit gigi. Ulat bulu yang dikonsumsipun bukan sembarang ulat bulu lho melainkan dari famili Lyman Tridae dan ulat pohon turi.Penyajiannya bisa langsung digoreng ataupun di sate. Ulat ini juga mengandung protein dan tidak beracun sehingga aman untuk dikonsumsi. Manurut orang yang sudah mencicipinya rasa dari ulat ini enak dan gurih!.