Sudah umum diketahui bahwa merokok memperlihatkan dampak-dampak negatif yang sangat banyak. Salah satu dampak yang sangat buruk dari merokok yaitu menimbulkan penyakit jantung.
Sekitar 20% kasus janjkematian yang disebabkan penyakit jantung memiliki keterkaitan pribadi dengan kebiasaan merokok.
Lebih dari 4000 materi kimia yang bisa membahayakan badan terdapat di dalam rokok. Ratusan zat beracun di dalam rokok sangat membahayakan kesehatan, bahkan terdapat 70 zat di dalamnya yang bisa memicu penyakit kanker.
Bahan-bahan berbahaya yang terdapat di dalam rokok, yaitu:
Akibat seseorang merokok, maka dirinya akan lebih rentan terkena serangan jantung. Seorang perokok bisa berisiko sampai empat kali lebih tinggi terkena penyakit jantung.
Dan risiko lebih tinggi lagi pada seorang perokok wanita yang juga mengonsumsi pil KB.
Masuknya zat-zat berbahaya dari sebatang rokok bisa membahayakan tubuh, terutama pada organ jantung. Misalnya zat nikotin di dalam rokok yang sangat berbahaya, masuknya nikotin ke dalam badan berakibat pada menurunnya kadar oksigen yang masuk ke dalam darah.
Efek buruk lainnya dari zat nikotin yaitu meningkatkan tekanan darah, mempercepat detak jantung, merusak pembuluh darah dalam jantung, dan resiko pembekuan darah.
Untuk lebih lengkapnya, berikut di bawah ini banyak sekali ancaman merokok:
1. Kerusakan Otak
Merokok dapat menyebabkan kerusakan otak sampai kematian. Merokok juga meningkatkan risiko terkena persoalan aneurisma otak.
Aneurisma otak merupakan sebuah persoalan pembengkakan pada pembuluh darah yang disebabkan melemahnya dinding pembuluh darah.
Kondisi tersebut sewaktu-waktu dapat mengalami pecah, dan menyebabkan pendarahan di otak.
Selain itu, kebiasaan merokok ini dapat menyebabkan peningkatan risiko terkena stroke sebesar 50 persen.
Dari laman Merdeka.com menyebutkan beberapa jenis kerusakan sistem pencernaan akhir kebiasaan merokok, yaitu:
3. Kanker Paru-paru
Hal yang sangat mengerikan dari kebiasaan merokok yaitu bahayanya yang memicu penyakit kanker paru-paru. Kandungan zat kimia berbahaya di dalam rokok bisa menyebabkan terjadinya kerusakan sel-sel yang ada di paru-paru.
Kondisi ini yang akhirnya bisa memicu timbulnya sel kanker. Bahaya lainnya akhir merokok bagi paru-paru yaitu penyakit bronkitis, pneumonia, dan emfisema.
Zat berbahaya menyerupai karsinogen di dalam tembakau dapat merusak sel-sel di paru-paru, yang memicu penyakit kanker paru-paru.
Resiko kanker paru-paru umumnya dikaitkan dengan beberapa fakor, yakni berapa lama seseorang merokok, jumlah rokok yang dihisap per harinya, dan seberapa dalam perokok menghirupnya.
Nah, dengan segera berhenti merokok mulai dari sekarang, maka hal ini ternyata sangat penting dan sangat bermanfaat untuk mengurangi risiko dari berkembangnya kanker paru-paru di dalam tubuh.
Lingkungan dengan asap tembakau sangat beresiko untuk menyebarkan resiko kanker paru-paru. Hal ini termasuk bagi orang yang sering berada bersahabat dengan orang yang merokok, walaupun dirinya bukan perokok, namun terkena asap rokok membuatnya beresiko tinggi terkena kanker paru-paru.
Studi menyebutkan bahwa filter rokok membahayakan paru-paru. Penelitian baru-baru ini menemukan bahwa rokok dengan penggunaan filter justru lebih beresiko terhadap serangan kanker paru-paru.
Para perokok tentu sudah tidak aneh lagi dengan sebutan rokok putih, atau sering juga disebut dengan rokok ringan. Umumnya rokok putih menggunakan filter berbentuk layaknya gabus, yang ada di ujung rokok.
Laman Independent.co.uk menyebutkan sebuah penelitian, bahwa kanker adenokarsinoma meningkat selama 50 tahun terakhir. Peningkatan kanker itu seiring dengan semakin tingginya konsumsi rokok putih oleh para perokok.
Adenokarsinoma menyerang jaringan pembentuk darah, limpa dan sumsum tulang, memicu pembesaran kelenjar getah bening, sampai menyebabkan produksi sel darah putih secara berlebihan.
Pemimpin penelitian, Dr Peter Shields asal Universitas Ohio di Amerika Serikat mengungkapkan bahwa progpaganda rokok putih dengan iming-iming aman untuk kesehatan telah menipu masyarakat.
"Ini dilakukan untuk menipu perokok dan masyarakat berpikir bahwa mereka (rokok putih) lebih aman dari segi kesehatan," katanya.
"Data kami menunjukkan relasi yang terang antara penambahan lubang ventilasi (filter) rokok dengan peningkatan adenokarsinoma paru yang terlihat dalam waktu 20 tahun terakhir." lanjutnya.
Dari hasil penelitian tersebut, Food and Drugs Administratioin (FDA) AS didesak untuk melarang penggunaan filter pada rokok. Hal itu setelah dilakukan uji coba klinis, studi epidomologi dan investigasi toxilogical di banyak perusahaan tembakau.
Di Amerika Serikat dan Inggris sendiri telah membuat peraturan untuk melarang penggunaan label di setiap bungkus rokok dengan ungkapan “ringan” atau “tar rendah”.
Peneliti menjelaskan bahwa filter yang digunakan pada rokok putih menimbulkan perokok menjadi lebih banyak menghirup asap yang di dalamnya berisi racun atau zat berbahaya.
Dr Peter Shields mengungkapkan bahwa filter rokok mengubah bentuk pembakaran tembakau, yang dampaknya zat berbahaya karsinogen lebih banyak masuk ke dalam tubuh, serta asap juga mencapai lebih dalam pada adegan paru-paru.
Sekitar 20% kasus janjkematian yang disebabkan penyakit jantung memiliki keterkaitan pribadi dengan kebiasaan merokok.
Lebih dari 4000 materi kimia yang bisa membahayakan badan terdapat di dalam rokok. Ratusan zat beracun di dalam rokok sangat membahayakan kesehatan, bahkan terdapat 70 zat di dalamnya yang bisa memicu penyakit kanker.
Dilarang Merokok | Sumber gambar: Pxhere.com |
Bahan-bahan berbahaya yang terdapat di dalam rokok, yaitu:
- Gas oksidan. Gas ini bisa bereaksi bersama oksigen, ancaman yang ditimbulkannya yaitu risiko terkena penyakit stroke, dan persoalan penggumpalan darah yang memicu serangan jantung.
- Benzene. Zat ini biasanya ditambahkan ke dalam materi bakar minyak, bahayanya jikalau masuk ke dalam badan yaitu bisa menyebabkan kerusakan sel pada tingkat genetik. Bahkan zat berbahaya ini disebut-sebut bisa memicu resiko banyak sekali jenis kanker, menyerupai kanker ginjal dan leukimia.
- Tar. Zat ini nantinya akan mengendap di paru-paru yang memperlihatkan gangguan pada fungsi rambut kecil yang melapisi paru-paru. Hal ini bisa membahayakan, karena fungsi rambut tersebut yang vital yaitu untuk membersihkan kuman dan kuman yang masuk ke paru-paru.
- Karbon monoksida. Zat ini sering ditemukan pada asap knalpot mobil, zat ini nantinya mengikatkan diri pada hemoglobin darah secara permanen, yang berdampak buruk berupa menghambat penyediaan oksigen ke tubuh. Gejala yang sering dirsakan yaitu mudah lelah.
- Formaldehyde. Digunakan untuk mengawetkan mayat.
- Cadmium. Digunakan untuk membuat baterai.
- Arsenic. Digunakan dalam pestisida.
- Toluene. Ditemukan pada pengencer cat.
- Hydrogen cyanide. Digunakan untuk membuat senjata kimia.
- Nikotin. Digunakan sebagai insektisida.
- Banyak lainnya.
Akibat seseorang merokok, maka dirinya akan lebih rentan terkena serangan jantung. Seorang perokok bisa berisiko sampai empat kali lebih tinggi terkena penyakit jantung.
Dan risiko lebih tinggi lagi pada seorang perokok wanita yang juga mengonsumsi pil KB.
Masuknya zat-zat berbahaya dari sebatang rokok bisa membahayakan tubuh, terutama pada organ jantung. Misalnya zat nikotin di dalam rokok yang sangat berbahaya, masuknya nikotin ke dalam badan berakibat pada menurunnya kadar oksigen yang masuk ke dalam darah.
Efek buruk lainnya dari zat nikotin yaitu meningkatkan tekanan darah, mempercepat detak jantung, merusak pembuluh darah dalam jantung, dan resiko pembekuan darah.
Untuk lebih lengkapnya, berikut di bawah ini banyak sekali ancaman merokok:
1. Kerusakan Otak
Merokok dapat menyebabkan kerusakan otak sampai kematian. Merokok juga meningkatkan risiko terkena persoalan aneurisma otak.
Aneurisma otak merupakan sebuah persoalan pembengkakan pada pembuluh darah yang disebabkan melemahnya dinding pembuluh darah.
Kondisi tersebut sewaktu-waktu dapat mengalami pecah, dan menyebabkan pendarahan di otak.
Selain itu, kebiasaan merokok ini dapat menyebabkan peningkatan risiko terkena stroke sebesar 50 persen.
Dari laman Merdeka.com menyebutkan beberapa jenis kerusakan sistem pencernaan akhir kebiasaan merokok, yaitu:
- Merokok bisa menyebabkan kanker usus, kanker perut, dan kanker kolorektal.
- Mengurangi fatwa darah di perut disebabkan menyempitnya pembuluh darah. Bahkan jaringan yang sehat dapat mengalami kerusakan akhir zat di dalam rokok.
- Resiko mengalami pendarahan dan bisul yang terasa sakit di adegan usus halus dan lambung.
- Resiko peradangan usus (penyakit Crohn). Beberapa gejala yang menyertainya yaitu diare, pendarahan di usus, dan nyeri usus.
- Penyakit tukak lambung, dimana perokok yang terinfeksi kuman H.Pylori lebih berisiko
- lagi mengalami tukak lambung.
3. Kanker Paru-paru
Hal yang sangat mengerikan dari kebiasaan merokok yaitu bahayanya yang memicu penyakit kanker paru-paru. Kandungan zat kimia berbahaya di dalam rokok bisa menyebabkan terjadinya kerusakan sel-sel yang ada di paru-paru.
Kondisi ini yang akhirnya bisa memicu timbulnya sel kanker. Bahaya lainnya akhir merokok bagi paru-paru yaitu penyakit bronkitis, pneumonia, dan emfisema.
Zat berbahaya menyerupai karsinogen di dalam tembakau dapat merusak sel-sel di paru-paru, yang memicu penyakit kanker paru-paru.
Resiko kanker paru-paru umumnya dikaitkan dengan beberapa fakor, yakni berapa lama seseorang merokok, jumlah rokok yang dihisap per harinya, dan seberapa dalam perokok menghirupnya.
Nah, dengan segera berhenti merokok mulai dari sekarang, maka hal ini ternyata sangat penting dan sangat bermanfaat untuk mengurangi risiko dari berkembangnya kanker paru-paru di dalam tubuh.
Lingkungan dengan asap tembakau sangat beresiko untuk menyebarkan resiko kanker paru-paru. Hal ini termasuk bagi orang yang sering berada bersahabat dengan orang yang merokok, walaupun dirinya bukan perokok, namun terkena asap rokok membuatnya beresiko tinggi terkena kanker paru-paru.
Studi menyebutkan bahwa filter rokok membahayakan paru-paru. Penelitian baru-baru ini menemukan bahwa rokok dengan penggunaan filter justru lebih beresiko terhadap serangan kanker paru-paru.
Para perokok tentu sudah tidak aneh lagi dengan sebutan rokok putih, atau sering juga disebut dengan rokok ringan. Umumnya rokok putih menggunakan filter berbentuk layaknya gabus, yang ada di ujung rokok.
Laman Independent.co.uk menyebutkan sebuah penelitian, bahwa kanker adenokarsinoma meningkat selama 50 tahun terakhir. Peningkatan kanker itu seiring dengan semakin tingginya konsumsi rokok putih oleh para perokok.
Adenokarsinoma menyerang jaringan pembentuk darah, limpa dan sumsum tulang, memicu pembesaran kelenjar getah bening, sampai menyebabkan produksi sel darah putih secara berlebihan.
Pemimpin penelitian, Dr Peter Shields asal Universitas Ohio di Amerika Serikat mengungkapkan bahwa progpaganda rokok putih dengan iming-iming aman untuk kesehatan telah menipu masyarakat.
"Ini dilakukan untuk menipu perokok dan masyarakat berpikir bahwa mereka (rokok putih) lebih aman dari segi kesehatan," katanya.
"Data kami menunjukkan relasi yang terang antara penambahan lubang ventilasi (filter) rokok dengan peningkatan adenokarsinoma paru yang terlihat dalam waktu 20 tahun terakhir." lanjutnya.
Dari hasil penelitian tersebut, Food and Drugs Administratioin (FDA) AS didesak untuk melarang penggunaan filter pada rokok. Hal itu setelah dilakukan uji coba klinis, studi epidomologi dan investigasi toxilogical di banyak perusahaan tembakau.
Di Amerika Serikat dan Inggris sendiri telah membuat peraturan untuk melarang penggunaan label di setiap bungkus rokok dengan ungkapan “ringan” atau “tar rendah”.
Peneliti menjelaskan bahwa filter yang digunakan pada rokok putih menimbulkan perokok menjadi lebih banyak menghirup asap yang di dalamnya berisi racun atau zat berbahaya.
Dr Peter Shields mengungkapkan bahwa filter rokok mengubah bentuk pembakaran tembakau, yang dampaknya zat berbahaya karsinogen lebih banyak masuk ke dalam tubuh, serta asap juga mencapai lebih dalam pada adegan paru-paru.
4. Penyakit pada Mulut dan Tenggorokan
Merokok menimbulkan timbulnya persoalan anyir verbal dan menyebabkan noda pada gigi. Masalah lainnya yang timbul yaitu penyakit gusi dan bahkan bisa menyebabkan kerusakan indera perasa.
Adapun penyakit serius akhir merokok ini yaitu risiko kanker pada bibir, lidah, tenggorokan, dan pita suara.
Merokok ataupun penggunaan produk tembakau telah memperlihatkan dampak pada banyak orang sampaumur berupa persoalan gusi. Merokok membuat risiko berkembangnya penyakit gusi menjadi tinggi.
Penggunaan materi tembakau bisa menyebabkan terhambatnya fatwa darah ke gusi, hal ini menimbulkan persoalan bagi gusi karena terhambatnya asupan nutrisi ke gusi, selain itu asupan oksigen juga terhambat. Kondisi menyerupai ini menyebabkan gusi beresiko mengalami infeksi.
Merokok bisa menyebabkan kerusakan lapisan tulang dan jaringan pada gigi. Berikut banyak sekali dampak lainnya yang beresiko dialami para perokok berat:
- Bau napas menjadi tidak sedap.
- Kepadatan tulang pada rahang yang menurun.
- Perubahan warna gigi.
- Penyakit gusi
- Penumpukan plak dan karang gigi yang parah.
- Risiko terjadinya lubang pada gigi.
- Munculnya bercak-bercak putih di dalam verbal (leukoplakia).
- Beresiko terkena penyakit sinusitis.
- Beresiko mengalami peradangan kelenjar ludah.
- Beresiko terkena penyakit kanker mulut.
- Beresiko terkena infeksi periodontiti yang menyebabkan kerusakan pada jaringan pendukung gigi karena adnya serangan kuman pada rongga mulut
Seorang perokok terkena risiko lebih tinggi sampai enam kali lipat terkena kanker verbal dan tenggorokan apabila dibandingkan dengan orang yang tidak merokok.
Penelitian telah pertanda bahwa dengan memutuskan berhenti merokok, maka hal ini sangat bagus karena menurunnya risiko terkena penyakit gusi secara signifikan.
Baik Anda perokok ataupun bukan, Anda tetap perlu memeriksakan diri ke dokter gigi jikalau mengalami gejala-gejala berupa: anyir verbal yang tidak kunjung hilang, Gusi terasa sangat nyeri disertai dengan bengkak, dan gusi berdarah dikala disikat.
5. Kerusakan Tulang
Kandungan zat racun di dalam rokok dapat menimbulkan persoalan yang cukup serius bagi tulang, yaitu menimbulkan kerusakan tulang dan menghambat fungsi dari sel-sel konstruksi.
Hal ini yang menyebabkan para perokok lebih rentan untuk terkena persoalan kerapuhan tulang (seperti osteoporosis).
Selain itu, kandungan zat racun di dalam rokok bisa merusak keseimbangan hormon-hormon yang berfungsi menjaga kekuatan tulang, salah satunya yaitu hormon estrogen.
Pembentukan massa tulang dimulai semenjak masa kanak-kanak dan mencapai puncaknya pada dikala seseorang berumur 30 tahun. Nah, orang yang memiliki kebiasaan merokok (apalagi semenjak berumur muda) akan mengalami pertumbuhan tulang yang tidak optimal.
Hal ini menimbulkan para pecandu rokok umumnya mempunyai tulang yang lebih kecil dan lebih tipis dibandingkan orang sehat yang tidak merokok.
Adapun pada wanita, ketika berada di masa menopause maka secara alamiah akan mengalami penurunan kadar hormon estrogen, dimana jenis hormon ini bermafaat besar bagi kesehatan dan perkembangan tulang.
Terjadinya penurunan kadar estrogen yang disertai dengan kebiasaan buruk merokok, akan menimbulkan persoalan penipisan tulang akan menjadi semakin cepat.
Dampak dari kandungan zat nikotin dan zat-zat berbahaya lainnya di dalam rokok bisa berdampak buruk bagi kesehatan dan kekuatan tulang, dampaknya bisa merusak sel-sel pertahanan badan yang sangat penting.
Zat berbahaya di dalam sebatang rokok juga akan menganggu keseimbangan hormon (estrogen), yang dampaknya akan memicu terjadinya kerapuhan tulang.
Merokok menyebabkan organ hati justru menghasilkan terlalu banyak enzim penghancur hormon, yang kondisi ini memicu terjadinya penipisan tulang, lebih-lebih lagi bagi wanita yang telah memasuki masa menopause.
Hal lainnya, merokok ternyata dapat meningkatkan kadar hormon kortisol, ini yaitu jenis hormon yang bisa menimbulkan kerusakan tulang.
Bahaya lainnya dari zat nikotin yaitu dapat merusak sel osteoblast, itu merupakan jenis sel yang memiliki fungsi penting dalam membuat sel tulang yang baru.
Hasil sebuah penelitian menemukan bahwa jikalau seorang perokok terkena persoalan patah tulang, maka proses pemulihannya dapat berjalan lebih lambat dibandingkan orang sehat yang tidak merokok.
Semakin banyak seseorang menghisap rokok, maka akan semakin banyak diperlukan waktu untuk memperbaiki kesehatan tulang.
Penelitian pertanda bahwa dengan setahun berhenti merokok, maka para wanita yang sudah dalam masa menopause mengalami perbaikan kepadatan tulang secara signifikan, hal itu jikalau dibandingkan dengan para wanita yang terus menghisap rokoknya.
loading...
6. Kerusakan Kulit
Para perokok akan mengalami resiko untuk terlihat lebih renta dibandingkan orang-orang yang tidak merokok.
Dampak dari merokok ini yaitu menyebabkan hambatan pengiriman oksigen ke kulit, sehingga terjadi kekurangan asupan oksigen pada kulit.
Kebiasaan merokok meningkatkan resiko penuaan dini, berupa tampilnya kerutan di sekitar mata dan mulut. Pada laman Vemale.com menyebutkan hal-hal apa saja yang terjadi pada kulit jikalau seseorang memiliki kebiasaan merokok.
Kebiasaan merokok bisa menyebabkan persoalan kerutan di wajah, dimana munculnya garis kerutan di wajah ini banyak dialami oleh para perokok berat.
Garis kerutan bisa muncul pada adegan verbal maupun mata, semakin seseorang sering merokok maka garisnya akan semakin kentara. Munculnya garis kerutan tersebut karena kontraksi otot wajah yang tampak akhir sering merokok.
Perubahan warna kulit bisa juga terjadi akhir kebiasaan merokok. Biasanya dampak dari merokok ini menyebabkan kulit menjadi cenderung berwarna kuning keabu-abuan, serta terlihat sedikit pucat.
Dampak lainnya yaitu kulit menjadi cenderung lebih kering dan teksturnya berubah.
Merokok bisa menyebabkan penipisan kulit, dimana ancaman dari merokok ini bisa meyebabkan gangguan pada sirkulasi darah, sehingga suplai darah di dalam badan menjadi terhambat.
Kondisi tersebut menimbulkan bagian-bagian kulit tidak memperoleh asupan oksigen secara optimal, yang karenanya memicu persoalan penipisan kulit.
Asap rokok juga bisa menimbulkan timbulnya jerawat dan komedo, karena dampaknya yang bisa menghambat pori-pori, sehingga debu dan kotoran yang tinggal di dalamnya. Keadaan menyerupai ini tidak baik karena membuat kulit sulit bernafas.
Selain itu, kulit wajah juga kehilangan kelembaban karena sering terkena paparan asap rokok. Asap rokok juga memicu kulit mengalami persoalan penuaan dini.
Gejala-gejala penuaan dini yang biasa terjadi yaitu kerutan di wajah dan munculnya spot hitam yang semakin terlihat jelas.
Merokok juga menyebabkan persoalan serius berupa kanker kulit. Para peneliti telah menemukan bahwa adegan kulit yang banyak dan sering terkena paparan asap rokok secara langsung, akan mengalami ancaman resiko kanker kulit.
Yang cukup sering diserang jenis kanker ini yaitu adegan verbal dan bibir.
7. Gangguan pada Organ Reproduksi
Merokok dapat berdampak menghambat fungsi sistem reproduksi dan menurunkan kesuburan seseorang.
Pria yang merokok dapat terkena resiko impotensi, kualitas maupun kuantitas sperma menjadi menurun, sampai bisa menyebabkan kanker testis.
Bagi wanita yang memiliki kebiasaan merokok maka bisa beresiko pada gangguan kesuburannya. Bahaya lainnya yaitu risiko penyakit kanker serviks.
Hal itu karena zat-zat di dalam rokok memperlemah kemampuan alami badan dalam melawan infeksi HPV.
Dari laman DW.com, para Ilmuwan Universitas Saarland Mathias Montenarh, menyatakan bahwa dari hasil penelitian yang mereka lakukan, diketahui adanya perubahan negatif pada membran dan DNA sel sperma perokok.
Dampak dari sering merokok bisa menyebabkan pergerakan sperma di dalam badan mengalami hambatan, serta sperma menjadi lebih mudah mati.
Oleh karena itu, para peneliti menghimbau biar para pria yang memang masih ingin mempunyai anak lagi, maka hendaknya menjauhi yang namanya merokok, termasuk menjauhi paparan asap rokok yang berasal dari orang lain.
Di dalam asap rokok terkandung zat kimia yang bisa mensugesti kondisi DNA, yang berdampak seseorang tidak bisa lagi membuahi sel telur. Merokok bisa menyebabkan perusahan betuk sperma yang menimbulkan pembuahan tidak terjadi.
Di dalam cairan sperma dari orang yang memiliki kebiasaan merokok, para peneliti menemukan kotin di dalamnya, dalam kadar yang jauh lebih tinggi dibandingkan pria yang tidak merokok.
Kotin merupakan produk penguraian nikotin, yang dampaknya jikalau terlalu tinggi kadarnya di dalam sperma, menimbulkan kemampuan berenang sel sperma menjadi menurun.
Profesor Mohammed Hammadeh menjelaskan bahwa bercak yang terdapat pada sel sperma, itu mengartikan bahwa sel sudah rusak. Adapun kondisi sel sperma yang sehat yaitu tidak bernoda.
Setelah dilakukan tes, diketahui bahwa sel sperma yang telah mengalami kerusakan DNA tidak bisa membuahi sel telur.
8. Memicu Kepikunan Dini
Dari laman CNNindonesia.com, rokok mengandung lebih dari empat ribu zat kimia, diantaranya terdapat zat racun yang berbahaya menyerupai aesenik, karbonmonoksida, butane, amonia dan metanol.
Berdasarkan hasil studi yang dipublikasikan di jurnal Frontiers in Psychiatry, yang dilakukan oleh para peneliti di Northumbria University, menemukan bahwa dalam jangka panjang paparan zat kimia beracun bisa merusak otak. Kondisi ini menimbulkan kemampuan berguru dan daya ingat menjadi menurun.
Merokok dalam jangka panjang berdampak pada penurunan fungsi memori otak, termasuk mudah lupa menyerupai dalam meletakkan barang.
Sehingga sering merokok akan memicu seseorang menjadi mudah pikun, bahkan bisa berpotensi kepikunan terjadi dikala usia masih muda.
Dan parahnya, ancaman kepikunan akhir merokok ini tidak hanya mengintai para perokok aktif, namun para perokok pasif bisa terkena dampak kepikunan ini.
Tim peneliti mengungkapkan bahwa orang yang merokok dan juga mengonsumsi banyak minuman beralkohol akan mengalami penurunan memori dalam skala besar. Efek ganda ini sangat buruk bagi para perokok dan peminum akohol.
9. Melemahkan Gen Pelindung Arteri
Dari laman CNNindonesia.com, merokok bisa meningkatkan risiko penyumbatan pembuluh darah akhir lemahnya sebuah gen.
Pada sebuah penelitian yang dipublikasikan di jurnal Circulation, menemukan bahwa merokok berdampak pada ancaman penumpukan plak, yang dapat membuat kaku pembuluh darah, kondisi inilah yang akhirya menimbulkan penyakit jantung.
Diketahui bahwa satu dari lima kasus penyakit jantung koroner yaitu akhir dari kebiasaan merokok, yang dikaitkan dengan 1,6 juta janjkematian di dunia pada setiap tahunnya.
10. Memicu Stres
Para perokok ternyata mengalami resiko yang lebih tinggi terkena stres. Sebagian orang yang merokok mungkin menganggap merokok bisa membuat pikiran lebih tenang.
Sehingga tidak jarang yang menilai bahwa kandungan nikotin bisa menenangkan pikiran, namun pada faktanya ini yaitu hal yang keliru.
Hal itu karena yang menyebabkan perokok gelisah dan tidak hening yaitu gejala putus obat terhadap nikotin.
Sehingga dengan kata lain, merokok menyebabkan kecanduan terhadap zat nikotin, ketika asupan zat nikotin ini terpenuhi maka perokok “seakan-akan” merasa lebih tenang.
Nikotin dalam rokok mencapai otak hanya dalam waktu 10 detik saja, efek yang katanya menghilangkan stres setelah merokok yaitu berkat adanya pelepasan dopamin di otak.
Pelepasan dopamin inilah yang memperlihatkan rangsangan perasaan senang, serta saraf akan ikut bersantai.
Menurut para ilmuwan di University of East London, bahwa adanya efek yang menenangkan pada rokok merupakan bentuk kecanduan secara psikologis saja.
Zat nikotin bekerja dengan mengubah kimia otak, dengan cara mensugesti neurotransmitter. Hal tersebut bisa mengubah cara bekerja sel-sel otak (menjadi tidak normal).
Nah, jikalau perokok tidak lagi memperoleh asupan nikotin, maka membuat kondisi suasana hati menjadi buruk.
Sehingga, orang yang memiliki kebiasaan merokok, sangat bergantung pada zat nikotin. Dan ternyata merokok tidaklah memiliki manfaat mengurangi stres.
Bahkan jikalau seseorang terus-menerus memompa nikotin dalam darah, maka dampaknya bisa membahayakan kesehatan tubuhnya secara keseluruhan.
Fakta yang ada bahwa dalam jangka panjang, para pecandu rokok mengalami kenaikan resiko tingkat stres yang cukup signifikan.
Jika Anda masih merasa bahwa merokok dapat menghilangkan stres? Ketahuilah bahwa merokok hanya menyembunyikan persoalan Anda sementara saja.
Bahkan, penelitian pertanda bahwa dengan berhenti merokok, maka dapat mengurangi tingkat kecemasan dan stres.
Yang penting, seseorang berhenti merokok, lalu mengalihkan dirinya pada acara yang bermanfaat menyerupai membaca, olahraga, dll. Sehingga nantinya bisa jauh lebih bahagia dan bebas stres.
Hal Penting Lainnya
Walaupun tidak semua perokok meninggal karena kanker, penyakit jantung, atau pun stroke, namun memasukan zat-zat berbahaya dari sebatang rokok ke dalam badan bisa sangat menurunkan kualitas hidup.
Orang yang sering merokok akan sangat rentan terkena batuk-batuk, sesak napas, mudah capek, bahkan merokok membuat sistem kekebalan badan melemah.
Dapat dikatakan, bahwa orang yang merokok maka sama saja dirinya sedang menabung racun di dalam tubuh. Jika hal ini berlangsung dalam jangka panjang, maka risiko terkena penyakit berbahaya pun menjadi sangat tinggi di masa tua.
Bahaya merokok ini tidak hanya mengenai Anda, namun orang-orang terdekat bisa sangat berpotensi terkena ancaman dari menghirup asap rokok yang beracun.
Apakah Rokok Elektronik (Vape) Berbahaya?
Penggunaan rokok elektrik atau vape pada awalnya bertujuan untuk membantu perokok biar berhenti merokok, atau juga mengurangi penggunaan rokok tembakau.
Sebagian pihak mengklaim bahwa penggunaan rokok elektrik lebih aman jikalau dibandingkan rokok tembakau. Namun, apakah hal ini benar bahwa ancaman vape tidak ada apa-apanya dibandingkan rokok tembakau?
Vape atau rokok elektrik merupakan salah satu jenis dari penghantar nikotin elektronik. Cairan di dalam tabung rokok elektrik terkandung zat nikotin, gliserin, propilen glikol, dan penambah rasa.
Propilen glikol atau gliserin berfungsi untuk memproduksi uap air. Hasil penelitian menyatakan bahwa menghirup propilen glikol bisa menimbulkan resiko jalan masuk pernapasan mengalami iritasi.
Dengan demikian, penggunaan rokok elektrik tetap saja memperlihatkan dampak buruk bagi kesehatan. Rokok elektrik juga memiliki kandungan nikotin sebagai zat adiktif.
Sehingga ketika Anda berhenti menggunakan rokok elektrik, maka akan timbul perasaan dimana Anda ingin selalu menggunakannya lagi, sehingga menimbulkan perasaan negatif menyerupai gelisah, mudah marah, depresi, dan kecemasan.
Menggunakan rokok elektrik maupun rokok tembakau dalam jangka panjang, maka akan menimbulkan ancaman kesehatan yang serius.
Beberapa penelitian para hebat kesehatan telah menyatakan bahwa rokok elektrik jauh dari kata tidak berbahaya.
Berdasarkan penjelasan dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat, menyebutkan perihal ancaman rokok elektrik (vape), bahwa kandungan nikotin di dalam vape bisa sangat membahayakan, terutama bagi anak muda karena nikotin bisa merusak perkembangan otak.
Selain itu, kandungan nikotin di dalam vape sangat membahayakan kesehatan wanita hamil dan janin yang ada dalam kandungannya.
Penelitian lainnya menunjukkan bahwa kandungan zat kimia di dalam rokok elektrik bisa merusak jaringan paru-paru, serta menimbulkan gangguan pada sel paru-paru dalam menangkal ancaman dari luar menyerupai kuman dan lainnya.
Pada rokok vape, di dalamnya terdapat zat kimia propylene glycol (PG), zat ini akan menyerap kelembapan pada kulit sensitif di dalam lubang hidung.
Hal tersebut menyebabkan perokok vape yang suka menghembuskan asapnya melalui lubang hidung, menimbulkan kulit di dalam lubang hidung mengering, bahkan bisa menimbulkan terjadinya pendarahan hidung.