Mengapa Dahak Bewarna Cokelat, Hijau, Merah, Kuning? Apa Bahayanya? Cara Mengobatinya?

Batuk yang dialami akan mengganggu aktivitas, apalagi jikalau batuk disertai dahak.

Banyak orang yang menyamakan antara dahak dan lendir, padahal keduanya berbeda. Lendir bekerjsama merupakan lapisan pelindung yang umumnya terdiri dari glikoprotein dan air.

Adapun dahak yakni jenis khusus dari lendir yang muncul di susukan pernapasan akhir serangan infeksi atau virus.

Pada dahak terdapat virus, bakteri, sel-sel inflamasi yang mati (muncul akhir serangan infeksi), dan semacamnya. Disamping juga, di dalam dahak terdapat garam dan elektrolit.

Nantinya dahak yang tidak diharapkan tubuh akan terkumpul. Setelah terkumpul maka akan dimulai proses pembuangan melalui susukan pernapasan, biasanya dengan adanya batuk yang dialami.

Munculnya dahak dihasilkan dari paru-paru, tabung bronkial susukan tenggorokan, dan beberapa episode tubuh lainnya. Yang penting diketahui, dahak bisa saja sebagai sebuah gejala terjadinya problem serius, menyerupai mengalami serangan virus flu, pneumonia, bronkitis, kanker paru-pari, asma, penyakit sinus, dan beberapa lainnya.

Penyakit-penyakit serius yang disebutkan diatas, terjadi akhir serangan infeksi. Infeksi yang dialami sangat berekmungkinan menghasilkan dahak dengan warna yang bermacam-macam. Anda perlu mengetahuinya supaya bisa memahami jenis infeksi yang terjadi.

Ilustrasi Batuk Berdahak
Ilustrasi Batuk Berdahak | Sumber Gambar: Flickr.com

Dahak berwarna cokelat
Banyak pihak yang menghubungkan dahak berwarna cokelat pada orang-orang yang merokok. Kondisi dahak berwarna cokelat akan dirasakan memiliki tekstur kasar. Hal ini karena campuran debu dan benda gila lainnya akhir kerusakan organ silia. Seringnya, problem ini menimpa pasien PPOK (penyakit paru obstruktif kronik).

Sering merokok menimbulkan warna dahak menjadi berwarna cokelat. Hall itu karena tar (resin) yang masuk ke dalam tubuh dan kemudian menempel. Dengan seringnya merokok dikhawtirkan semakin memperburuk kondisi gangguan pernapasan.

Selain itu, dahak yang berwarna cokelat terjadi akhir sering menghirup debu dan asap, yang biasanya ada di dijalanan.

Bagi orang yang mengalami dahak berwarna cokelat, dikhawatirkan itu yakni gejala bronkitis. Hal ini rentan menimpa orang yang suka merokok. Sehingga Anda perlu mengetahui sedikit mengenai penyakit bronkitis, guna mengetahuinya apakah Anda terkena penyakit itu atau tidak?

Beberapa gejala bronkitis yaitu tubuh merasa demam (bahkan bisa menggigil), rasa sesak pada pernafasan, dada terasa tidak nyaman, nafas pendek, dahak yang berwarna ketika batuk, mudah lelah, dan gatal di tenggorokan.

Selain penyebab-penyebab diatas, batuk berdahak cokelat juga bisa terjadi akhir Anda mengonsumsi makanan yang menghasilkan warna tersebut, pola makanannya: kopi, cokelat dan anggur merah.

Kemudian refluks asam yang dihasilkan dari suatu makanan juga bisa menyebabkan dahak berwarna cokelat.

Dari laman Alodokter.com, pada rubrik tanya jawab. Seseorang bertanya mengenai dahak coklat yang sering dikeluarkannya pada pagi hari. Maka, pertanyaan ini dijawab oleh dr.Debby Phanggestum. Dokter mengatakan bahwa keluhan tersbut dapat disebabkan oleh (kemungkinan): Tuberculosis, Pneumonia, Bronkitis, Laringitis, luka pada tenggorokan dan asam lambung.

Dokter menasehatkan supaya menghindari paparan asap rokok dan polusi udara, caranya dengan menggunakan masker yang berkualitas baik.

Lalu jaga kebersihan rumah dari polusi udara, penuhi kebutuhan cairan tubuh, konsumsi air mineral atau air putih, terapkan pola makan yang sehat, batasi konsumsi makanan berlemak, batasi minuman berkafein, serta hindari minuman bersoda apalagi alkohol. Juga hindari stres berlebihan.

Dokter menyarankan supaya bisa mengetahui lebih terang mengenai penyebab keluhan yang dialami, hendaknya memeriksakan diri ke dokter, karena nantinya akan dilakukan pemeriksaan fisik secara langsung. Termasuk diantaranya pemeriksaan paru paru menggunakan stetoskop.

Kemungkinan dokter menyarankan tes menyerupai ronsen dada, ter darah, tes dahak di laboratorium, dll.


Dahak berwarna hijau
Terjadinya dahak yang berwarna hijau karena kondisi infeksi jangka panjang. Warna dahak sering dihubung-hubungkan dengan enzim myeloperoxidases (MPO), yang muncul akhir adanya kerusakan neutrofil di dalam sel, atau juga munculnya karena dikeluarkan oleh sel-sel darah putih.

Apabila Anda mengalami batuk yang mengeluarkan dahak bewarna hijau, yang disertai dengan gejala lainnya menyerupai mudah sekali lelah (rasa lelah yang tidak wajar), maka perlu diwasdai akan resiko penyakit bronkitis kronis.

Apabila dahak disebabkan serangan infeksi, berkemungkinan dahak hijau yang dialami akan muncul bersamaan nanah yang terkandung di dalam dahak yang dikeluarkan.

Apabila dahak bewarna hijau terjadi akhir inflamasi yang non-infeksi, biasanya akan banyak lendir yang terkandung di dalam dahak.

Dahak berwarna bening
Dahak yang berwarna bening (agak keruh) dan menyerupai basah biasanya tidak dianggap sebuah gejala yang berbahaya. Tetapi tetap saja perlu berhati-hati, pada suatu kondisi pilek yang terjadi akhir serangan infeksi / virus ataupun reaksi alergi bisa menimbulkan munculnya dahak yang berwarna bening, yang jumlahnya sangat baik.

Beberapa pemicu lainnya yang kemungkinan menyebabkan dahak bewarna bening, sehingga perlu diwaspadai yaitu bronkitis kronis, postnasal drip, dan GERD (Gastroesophageal Reflux Disease).

Dahak bewarna putih atau abu-abu
Terjadinya batuk yang mengeluarkan dahak berwarna putih ataupun abu-abu, berkemungkinan menandakan adanya infeksi pada susukan pernapasan. Selain itu, berkemungkinan juga sebagai tanda Anda mengalami gangguan pada sinus yang macet.

Beberapa hal lainnya yang juga memicu terjadinya dahak bewarna putih yaitu bronkitis kronis, Asma, GERD, radang tenggorokan dan alergi.

Tubuh yang sering terkena polusi udara atau juga sering merokok menjadi penyebab munculnya dahak yang berwarna abu-abu.

Mengonsumsi susu tidaklah membuat produksi lendir berwarna putih. Produk susu hanya saja memperlihatkan efek berupa lendir yang menjadi kental, sehingga menyebabkan-nya susah dikeluarkan dari dalam tubuh.

loading...

Dahak bewarna kuning terang
Sebenarnya jikalau Anda mengeluarkan dahak berwarna kuning terang, hal ini sebagai membuktikan mengagumkan bahwa fungsi kekebalan tubuh sedang dalam keadaan baik. Dimana tubuh bisa dengan baik melawan infeksi virus yang menyerang tubuh.

Infeksi, asma dan alergi yang menyerang bisa menimbulkan terjadinya peradangan di susukan pernapasan. Yang kemudian menimbulkan terakumulasinya sel-sel inflamasi di dalam dahak. Hal inilah yang hasilnya menimbulkan dahak bewarna kuning. Dahak kuning terang menandakan tubuh Anda sedang berjuang melawan infeksi virus pada susukan pernapasan episode atas.

Dahak bewarna kuning tua
Kondisi dahak yang berwarna kuning kental dan pekat, berarti itu merupakan tanda bahwa tubuh mengalami infeksi bakteri. Infeksi bisa terjadi pada sinus atau infeksi susukan pernapasan bawah. Jika Anda mengalami problem ini yang disertai dengan batuk, nyeri pada dada dan sesak napas, maka Anda perlu pergi ke dokter untuk memeriksakan diri.

Dahak bewarna merah muda
Jika Anda mengalami dahak berwarna merah muda, hal ini bisa menjadi kondisi yang perlu Anda berhati-hati dengannya. Salah satu kondisi serius yang perlu diwaspadai yakni resiko gagal jantung kronis. Anda perlu benar-benar waspada jikalau dahak bewarna merah muda yang dialami, muncul gejala lainnya menyerupai mudah lelah, tubuh merasa lemah (tidak punya tenaga), denyut jantung tidak beraturan, perut bengkak, muncul abses pada kaki dan tangan, dan terlalu sering batuk.

Hal itu penting diwaspadai karena dikhawatirkan terkena gagal jantung akut. Sehingga perlu memeriksakan diri ke dokter.

Batuk berdahak darah
Darah dalam dahak sering disebut ‘hemoptisis’. Adanya garis-garis darah di dahak bisa berkemungkinan yakni gejala bronkitis jinak. Adapun jikalau batuk yang dialami menghasilkan warak berupa darah yang cukup banyak, dikhawatirkan itu merupakan gejala penyakit kanker paru-paru atau tuberkulosis.

Jika diharapkan untuk membersihkan tenggorokan dari dahak yang terlalu banyak, apalagi jikalau terkena gejala lain yang membuat kondisi semaki serius, maka hendaknya pergi ke dokter. Disana Anda akan menerima diagnosis, guna memperoleh cara pengobatan yang tepat.

Ahli media atau Dokter akan melaksanakan analisa pada dahak, melaksanakan hitung darah, serta banyak sekali tes diagnostik lainnya untuk mengetahui penyebab pasti mengenai kondisi yang dialami pasien.

Anda perlu mengingat, bahwa batuk berdarah atau hemoptisis yakni sebuah kondisi serius yang bisa mengancam nyawa.

Batuk berdarah pada orang yang masih muda mungkin bukan gejala penyakit yang serius, yang berpluang besar bisa diatasi. Akan tetapi, batuk berdarah bisa menjadi tanda ancaman bagi orang yang berusia bau tanah dan juga para perokok.

Penanganan oleh dokter akan sangat diharapkan jikalau seseorang mengeluarkan lebih dari satu sendok teh darah ketika batuk berdahak. Tanda lainnya, bisa dilihat pada urine dan tinja, apakah mengandung darah. Anda perlu semakin curiga jikalau disertai gejala nyeri dada, kepala pening, demam dan sesak nafas.


Penutup
—Adanya dahak, pada dasarnya berfugnsi untuk membersihkan susukan pernafasan secara alami. Sehingga dahak yang ada di tenggorokan harus dikeluarkan, bukannya ditelan.

—Batuk berdahak yang ummunya dialami orang banyak, umumnya sering terkena polusi udara, debu, asap rokok, dsb. Saluran pernafasan bekerja untuk mmembersihknnya, sehingga hasilnya menjadi dahak yang siap dikeluarkan dari dalam tubuh.

—Jangan sepelekan kondisi jikalau dahak cenderung kental, kecokelatan / kehijauan, batuk dalam jangka lama (dua ahad atau lebih) yang tidak membaik sama sekali, napas tersengal, rasa sakit tertekan di dada, demam dan mengalami penurunan berat badan.

—Dahak berwarna putih jernih, berarti tidak ada penyakit berbahaya di dalam tubuh.

—Dahak berwarna putih dan berbuih, biasanya disebabkan kebiasaan merokok.

—Dahak berwarna hijau atau cokelat berkemungkinan sebagai tanda Anda mengalami infeksi paru-paru menyerupai penumonia dan bronkitis.

—Dahak berwarna gelap atau bercampur darah, dikhawatirkan ini yakni gejala seseorang terkena kanker dan TBC.

Sesuai jenisnya, obat batuk dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
  1. Obat batuk ekspektoran (pengencer dahak), yang berkerja untuk mengobati batuk berdahak, bekerja dengan merangsang sehingga dahak menjadi lebih mudah dikeluarkan. Jenis obat ini mengandung zat ekspektoran yang bekerja untuk meningkatkan pedoman cairan normal tenggorokan, serta meringankan rasa sakit yang dialami penderita.
  2. Obat batuk antitusif (penekan batuk). Obat ini bekerja untuk memperngaruhi sentra pengendali batuk di episode otak yaitu medulla, serta sentra iritasi di tenggorokan. Obat ini cocok dikonsumsi oleh penderita batuk tidak berdahak.

Dr. Mita, seorang jago paru dari RSPAD Gatot Subroto mengatakan bahwa jenis-jenis obat batuk tersebut dapat digunakan tanpa melalui resep dokter. Dr. Mita hanya mengingatkan untuk memerhatikan dengan cemat aturan pakainya.

Adapun untuk jenis obat lain yang mengandung zat lebih berpengaruh maka perlu resep dokter, supaya ama dan terhindri dari problem kesehatan serius.

Dr. Mita mengatakan supaya penderita jangan hingga salah dalam memilih obat batuk. Jika penderita batuk kering justru mengonsumsi obat batuk berdahak (atau sebaliknya) maka batuknya tidak akan sembuh.