Cara Menanam Sawi Hijau Yang Baik Dan Benar

Sawi hijau atau sayuran yang mempunyai nama latin Brassica sinensis L ini tidaklah sulit dalam pembudidayaannya. Hal ini dikarenakan sawi hijau sanggup hidup di banyak sekali tempat, baik di dataran rendah sampai di dataran tinggi.

Keunggulan lainnya yakni tumbuhan sawi hijau merupakan sayuran yang tahan dalam cuaca apapun. Meski begitu, kita juga tidak sanggup sembarangan menanam sawi hijau. Cara penanaman yang tidak benar akan menjadikan pada kurangnya hasil produksi.


Untuk sukses berkebun sawi hijau, berikut yakni langkah-langkah menanam sawi hijau yang baik dan sanggup menghasilkan panen yang banyak :

1. Pengolahan Lahan
Tanah yang dipakai untuk menanam sawi hijau haruslah gembur. Pengemburan tanah dilakukan dengan mencangkul atau memakai traktor. Selain itu tanah yang akan dipakai harus higienis dari gulma.

Hal-hal lain yang harus diperhatikan dalam pengolahan lahan untuk menanam sawi hijau yakni sebagai berikut : 
  • Karena sifat tumbuhan sawi hijau yang suka terhadap sinar matahari, tanah yang akan dipakai harus bebas dari benda/tanaman yang menaunginya.
  • Untuk pemupukan awal, sebaiknya dipakai pupuk organik (pupuk kandang) dengan perbandingan 10 ton/ha. 
  • Untuk tempat yang mempunyai pH tanah asam harus terlebih dahulu dilakukan proses pengapuran. Pengapuran sanggup dilakukan sekitar 2-4 ahad sebelum masa tanam. Proses ini sanggup memakai dolomit (CaMg(CO3)2) atau kapur kalsit (CaCO3).
  • Buat bedengan dengan lebar 120 cm dan tinggi bedeng berkisar antara 20-30 cm. Buat jarak antar bedeng sekitar 30 cm. 
  • Lakukan pemupukan satu ahad sebelum penanaman. Pupuk yang dipakai yakni TSP sebanyak 100 kg per hektar, dan KCl 75 kg per hektar.


2. Penyemaian
Penyemaian tumbuhan sawi hijau sanggup dilakukan melalui beberapa tahap yaitu:
  • Tempat Bibit. Buatlah tempat bibit dengan ukuran 1,5 x 1,3 x 1 meter dari bambu. Untuk atapnya gunakan atap dari plastik. Untuk bedengan pembibitan dibentuk di lahan seluas kira-kira 120 cm.
  • Penyemaian Bibit Sawi. Sebarkan 2 kg pupuk sangkar ditambah 7,5 gr KCl, 20 gr urea dan 10gr TSP dan di atas tanah bedengan. Penaburan pupuk ini dilakukan 2 ahad sebelum benih sawi ditaburkan. Taburkan biji sawi hijau kemudian tutup dengan tanah atau kompos halus setebal kira-kira 1 sampai 2 cm.
  • Proses Transplanting. Yang disebut dengan proses Transplanting yakni pengisian panel penyemaian pada media semai sampai penuh sesudah itu dibasahi dengan air. Transplanting dilakukan jikalau benih sudah berdaun 2-3 helai. Isi satu lubang tumbuhan dengan satu benih saja. Lalu simpanlah panel semai di dalam tempat bibit sampai sekitar 23-29 hari.


3. Penanaman
Penanaman yakni proses peletakan benih tumbuhan sawi hijau dalam lahan pertanian. Bibit hasil penyemaian, kemudian dilakukan penanaman di atas tanah bedengan. Beri jarak antar tumbuhan sekitar 30 cm.


4. Pemeliharaan
  • Jika penanaman sawi hijau dilakukan pada isu terkini pengujan, maka harus dilakukan pengurangan air. 
  • Sebaliknya, pada isu terkini kemarau, penyiraman sanggup dilakukan setiap hari satu kali.
  • Penjarangan, yaitu mencabut dan memilah tumbuhan yang tumbuh dengan jarak antar masing masing tumbuhan terlalu dekat. Penjarangan sanggup dilakukan sesudah 10 hari setalah tanam.
  • Penyulaman, yakni penggantian tumbuhan yang terjangkit hama dan penyakit atau tumbuhan yang mati dengan yang tumbuhan yang sehat.
  • Lakukan penyiangan sebanyak 3 kali selama masa tanam, atau jikalau diperlukan.
  • Lakukan pemupukan susulan. Hal ini dilakukan sesudah 25 hst dengan derma urea sebanyak 50 kg/ha.