Sebagai gubernur jenderal, upaya Herman William Daendels dalam memperbaiki pemerintahan di Indonesia melaksanakan banyak sekali hal menyerupai :
1. Membangun jalan raya dari Anyer, Jawa Barat hingga denga Panarukan, Jawa Timur yang panjangnya kurang lebih 1.100 km.
2. Membangun benteng-benteng pertahanan
3. Membangun pangkalan armada di Ujung Kulon dan Anyer
4. Membuat pabrik senjata di Surabaya dan Semarang
5. Menngkatkan jumlah tentaranya dengan mengambil orang pribumi (penduduk) dari banyak sekali suku sebagai prajurit.
Untuk mendukung upaya Daendels dalam menjalankan sistem pemerintahan yang ada di Indonesia, dia melaksanakan Sistem Kerja Paksa yang biasa disebut dengan Kerja Rodi.
Selain Kerja Rodi, Daendels melaksanakan banyak sekali hal untuk menghadapi Inggris menyerupai :
1. Menjual tanah negara kepada pihak Swasta Asing menyerupai kepada Han Ti Ko yang merupakan pengusaha dari China.
2. Melakukan Preanger Stelsel (Kewajiban untuk menanam kopi bagi rakyat Priangan).
3. Melakukan pemaksaan terhadap rakyat untuk menjual hasil bumi kepada Belanda dengan harga yang sangat murah.
Kepemimpinan Daendels dikenal sebagai pemimpin yang kejam, tegas, dan disiplin. Oleh sebab itu Daendels dikenal dengan Tangan Besi. Oleh penduduk pribumi dia dijuluki dengan Jenderal Mas Galak da Tuan Besar Guntur. Oleh orang sesama Belanda pun Daendels sangat dibenci sebab kekejamanannya. Ia juga telah menjual tanah milik negara Belanda kepada pengusaha swasta aneh dan dia telah melanggar Undang-Undang Belanda. Karena hal tersebut dia dipanggil kembali oleh kerajaan Belanda dan digantikan oleh Jenderal Jassens di tahun 1811.
