Kehamilan adalah sebuah periode dimana seorang wanita membawa embrio di dalam rahimnya. Bagi pasangan suami-istri yang telah menikah, kehamilan ini adalah saat yang ditunggu-tunggu, meskipun ada yang menundanya. Perkembangan janin di dalam kandungan memang sangat rentan terhadap pengaruh yang terjadi baik yang ditimbulkan dari turunan ataupun pola kehidupan anda sehingga mengakibatkan gangguan pada perkembangan janin. Memiliki bayi lahir sehat menjadi harapan setiap ibu hamil, barbagai cara dilakukan untuk menjaga kesehatan bayi anda
Sejak dahulu kala makanan wanita hamil telah dianggap sangat penting, sebab orang percaya bahwa makanan yang baik akan memberi dampak yang baik bagi janin. Sehingga masyarakat membuat berbagai aturan makanan yang boleh dimakan ibu hamil, yang mana jika dilihat dari segi kesehatan belum tentu benar. Misalnya ibu hamil tidak boleh makan banyak dengan tujuan agar bayinya tidak besar dan mudah dilahirkan.
Gizi ibu pada waktu hamil sangat penting untuk pertumbuhan janin yang dikandungnya. Angka kejadian BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) lebih tinggi dinegara-negara sedang berkembang daripada dinegara-negara yang sudah maju. Hal ini disebabkan oleh keadaan social ekonomi yang rendah yang akan mempengaruhi diet ibu.
Gizi ibu yang baik diperlukan agar pertumbuhan janin berjalan pesat dan tidak mengalami hambatan. Perbaikan gizi dan kesehatan pada ibu-ibu dinegara maju terlihat dalam bertambahnya tinggi badan (TB) dan berat badan (BB) orang dewasa dibandingkan dengan negara berkembang. Berat badan lahir (BBL) bayi juga dipengaruhi oleh factor-faktor yang lain selama kehamilan, misalnya sakit berat, komplikasi kehamilan, kurang gizi, keadaan stress pada ibu hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan janin melalui efek buruk yang menimpa ibunya atau pertumbuhan plasenta dan traspor zat-zat gizi ke janin.
2 faktor yang perlu diperhatikan pada wanita hamil dinegara berkembang yaitu:
1.Perkawinan pada masyarakat di pedesaan sering terjadi pada usia muda yaitu sekitar usia menarche. Resiko untuk melahirkan BBLR sekitar dua kali lipat dalam 2 tahun setelah menarche. Disamping itu akan terjadi kompetisi makanan antara janin dengan ibunyasendiri yang masih dalam masa pertumbuhan da adanya perubahan hormonal yang terjadi selama kehamilan, semua ini akan menyebabkan kebanyakan wanita dinegara berkembang mempunyai TB yang pendek.
Sejak dahulu kala makanan wanita hamil telah dianggap sangat penting, sebab orang percaya bahwa makanan yang baik akan memberi dampak yang baik bagi janin. Sehingga masyarakat membuat berbagai aturan makanan yang boleh dimakan ibu hamil, yang mana jika dilihat dari segi kesehatan belum tentu benar. Misalnya ibu hamil tidak boleh makan banyak dengan tujuan agar bayinya tidak besar dan mudah dilahirkan.
Gizi ibu pada waktu hamil sangat penting untuk pertumbuhan janin yang dikandungnya. Angka kejadian BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) lebih tinggi dinegara-negara sedang berkembang daripada dinegara-negara yang sudah maju. Hal ini disebabkan oleh keadaan social ekonomi yang rendah yang akan mempengaruhi diet ibu.
Gizi ibu yang baik diperlukan agar pertumbuhan janin berjalan pesat dan tidak mengalami hambatan. Perbaikan gizi dan kesehatan pada ibu-ibu dinegara maju terlihat dalam bertambahnya tinggi badan (TB) dan berat badan (BB) orang dewasa dibandingkan dengan negara berkembang. Berat badan lahir (BBL) bayi juga dipengaruhi oleh factor-faktor yang lain selama kehamilan, misalnya sakit berat, komplikasi kehamilan, kurang gizi, keadaan stress pada ibu hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan janin melalui efek buruk yang menimpa ibunya atau pertumbuhan plasenta dan traspor zat-zat gizi ke janin.
2 faktor yang perlu diperhatikan pada wanita hamil dinegara berkembang yaitu:
1.Perkawinan pada masyarakat di pedesaan sering terjadi pada usia muda yaitu sekitar usia menarche. Resiko untuk melahirkan BBLR sekitar dua kali lipat dalam 2 tahun setelah menarche. Disamping itu akan terjadi kompetisi makanan antara janin dengan ibunyasendiri yang masih dalam masa pertumbuhan da adanya perubahan hormonal yang terjadi selama kehamilan, semua ini akan menyebabkan kebanyakan wanita dinegara berkembang mempunyai TB yang pendek.
2.Pada masyarakat tradisional, wanita mempunyai status yang lebih rendah disbanding laki-laki, sehingga kurang energy protein (KEP) pada wanita, lebih tinggi akibat tingginya angka kematian bayi.
Pada umumnya, pada ibu-ibu yang hamil dengan kondisi kesehatan yang baik, dengan system reproduksi yang normal, tidak sering menderita sakit dan tidak ada gangguan gizi pada masa prahamil maupun pada saat hamil. Dengan memperhatikan 2 Faktor tersebut semoga bisa menekan hal-hal yang tidak diinginkan..