Benarkah Makan Jambu atau Cabai Bersama Bijinya Menyebabkan Usus Buntu ?

Seringkali dikatakan usus buntu, memang halnya organ usus ini tidak memiliki jalan keluar tak ibarat usus besar yang memiliki muara sampai ke anus. Ukurannya pun terbilang pendek diantara 6 sampai 9 cm panjangnya. Jika diamati dengan CT scan atau USG, organ buntu ini dapat terlihat pada adegan kanan bawah perut kita. 

Dalam bahasa latin usus buntu juga dikenal dengan nama ilmiahnya yaitu Appendix vermiformis yang menurut para ahli, usus buntu bukanlah organ yang tidak memiliki fungsi. Justeru organ ini memiliki ambil adegan sebagai organ imunologik yang turut aktif membantu sistem pertahanan badan terutama pada kawasan pencernaan dikarenakan organ ini memiliki kelenjar limfoid dan tempat bersarangnya basil - basil baik yang memiliki tugas sebagai adegan dari sistem imun.

Dalam kondisi tertentu, organ usus buntu ini juga dapat mengalami gangguan yang cukup serius bagi kesehatan. Untuk lebih jelasnya mengenai dilema kesehatan yang ditimbulkan bila seseorang terkena radang usus buntu anda dapat membaca artikel sebelumnya pada blog ini mengenai Sakit Perut Sebelah Kanan, Apakah Gejala Usus Buntu ? Pada artikel, tersebut anda juga dapat mengetahui apa saja gejala yang dapat dikenali secara pasti.

halnya

Berdasarkan data yang diperoleh dari Survey Kesehatan Tangga (SKRT), angka penderita usus buntu di Indonesia pada tahun 2008 lalu menunjukkan angka yang cukup tinggi, berjumlah 179.000 orang atau 7% dari total penduduk Indonesia. Tak menutup kemungkinan angka ini pada tahun 2016 akan dapat meningkat jikalau beberapa dilema yang menjadi faktor usus buntuk belum tertangani.

Kebanyakan penderitanya dialami oleh mereka yang masih muda yakni di anak-anak 40 tahun dan umumnya terjadi pada usia antara 8 sampai 14 tahun. Namun, dalam kasus lainnya, penderita usus buntu juga dapat dialami oleh siapa saja tanpa memandang umur.

Apakah Mitos atau Memang Benar Adanya ?

Nah, menanggapi dilema penyakit usus buntu yang selama ini beredar ditengah - tengah masyarakat kita, pernahkah anda mendengar bahwa mengkonsumsi jambu atau cabai bersama bijinya menjadi salah satu faktor penyebab penyakit usus buntu ?

Benarkah demikian ? atau hanya sebatas mitos yang diberikan oleh orang renta dahulu. Anda pasti pernah mengalami dan mendengar ucapan ini seringkali terdengar oleh orang renta yang melarang anaknya mengkonsumsi jambu biji bersama dengan bijinya.

Disamping itu bagi pecinta makanan pedas tentu ini menyebabkan tanda tanya apakah hal tersebut benar ? Atau bagi mereka yang ingin memakan jambu biji atau sejenis buah lainnya, tentu merasa sedikit kuatir dan hampir kebanyakan mereka yang memakannya membuang bijinya. Mari kita bahas kebenarannya !

Penyebab Usus Buntu 

Pada umumnya kebanyakan kasus yang dijumpai. penyakit usus buntu disebabkan karena adanya infeksi bakteri. Ini dikarenakan adanya sumbatan (obstruksi) pada adegan pencernaan yang terjadi pada lumen usus buntu. Diantara obstruksi dapat terjadi ditimbulkan karena adanya timbunan fases yang mengeras, pembengkakan jaringan limfoid (kelenjar getah bening di dinding usus) yang berawal dari infeksi kanal pernafasan adegan atas, tumor usus buntu, struktur benda absurd yang masuk ke dalam badan atau karena cacing askariasis.

Kemudian, peranan kebiasaan dalam hal mengkonsumsi makanan rendah serat juga turut menjadi faktor yang mempengaruhinya. Yang mana, kebiasaan ini akan berujung pada kondisi konstipasi yakni, seseorang akan mengalami gangguan dilema buang air besar yang tidak teratur karena fases menjadi keras dan padat. Namun, ada beberapa faktor lainnya juga turut menjadi penyumbang untuk dilema kesehatan pada organ usus buntu diantaranya sebagai berikut :

#  1. Mengkonsumsi Makanan Yang Tidak Sehat
Tak dapat dipungkiri, semua penyakit yang timbul dalam badan kita diantara penyebab utamanya yaitu sering mengkonsumsi makanan yang tidak sehat bagi tubuh. Kebiasaan ini jikalau dilakukan secara terus menerus dan menghasilkan contoh makan yang salah, selanjutnya akan berdampak bagi kondisi kesehatan kita di kemudian hari.

Kebiasaan mengkonsumsi makanan yang kurang akan serat juga menjadi turut andil penyakit ini menginggapi badan kita. Dikarenakan kaitannya dengan gangguan sistem pencernaan dalam badan kemudian beranjak akan mengalami susahnya buang air besar disebabkan adanya timbunan fases yang mengeras karena sulit dikeluarkan ibarat yang telah di jelaskan di atas.

Inilah diantaranya yang menjadi faktor kenapa usia 8 sampai 14 tahun lebih rentan terkena radang usus buntu daripada orang dewasa. Itu dikarenakan kurangnya serat yang dikonsumsi apalagi sistem pencernaan belum tepat sehingga menyebabkan organ pencernaan akan bekerja lebih keras untuk mencerna setiap makanan yang masuk.

Selain itu, mengkonsumsi makanan - makanan cepat saji ibarat mie instan dalam jumlah banyak maupun sedikit sebaiknya juga anda hindari. Mengkonsumsi makanan terlalu pedas dan asin juga tak baik bagi kesehatan usus kita karena akan menghambat proses pencernaan berlangsung.

Mengkonsumsi jambu biji cukup menjadi perhatian. Dikarenakan biji jambu bersifat keras dan akan sulit dicerna oleh sistem pencernaan badan manusia. Sehingga pada umumnya bagi mereka yang mengkonsumsi jambu biji bersama bijinya, pada fases akan ditemui biji jambu yang masih utuh tidak hancur.  Apalagi bagi mereka yang masih muda usianya mengkonsumsi jambu biji sebaiknya jangan. Biji - bijian yang tidak hancur ketika dicerna juga berkemungkinan masuk ke dalam usus buntu, walaupun kecil kemungkinannya.

Sedangkan terkait dengan biji cabai, biji - bijian sejenis ini tak akan masuk ke dalam usus buntu. Akan tetapi, biji cabai bersifat panas. Ketika dicerna di dalam sistem pencernaan akan menyebabkan panas dalam dalam usus. Panas dalam inilah yang dapat menyebabkan peradangan usus. Rasa panas ini dapat dirasakan ketika akan BAB, pada adegan kanal pembuangan fases akan terasa panas. Mengkonsumsi cabai dalam skala banyak tak baik.

Beberapa makanan yang patut anda waspadai ibarat goreng - gorengan yang mengandung lemak jenuh dari minyak yang sudah berulang kali pemakaiannya, makanan yang mengandung vetsin (penyedap rasa dan bumbu instan), daging unggas yang diberi makanan penggemuk dan suntikan, daging kemasan dan makanan yang di bakar atau dengan cara di panggang di api.

Dari beberapa makanan yang telah disebutkan sebaiknya tidak terlalu sering anda konsumsi, ini tidak baik bagi kesehatan anda dalam jangka panjang. Salah satu indikasinya dapat menyebabkan peradangan pada usus yang berkemungkinan besar terkena usus buntu.

# 2. Kebiasaan Buruk Yang Sering Dilakukan
Kebiasaan buruk yang dimadsud sampai kini sering terdengar yang diyakini akan menyebabkan penyakit usus buntu ibarat berlari setelah makan, tidur setelah makan dan menahan buang air besar. Benarkah ? Mari kita bahas satu persatu.

Pada dasarnya berlari setelah makan tidak dianjurkan untuk anda walaupun bukan menjadi penyebab usus buntu. Rasa sakit mampu saja timbul, itu dikarenakan akhir dari sirkulasi darah menuju adegan usus teralihkan ke adegan otot dikarenakan gerakan di kawasan perut, yang mana otot - otot perut mengalami kontraksi padahal makanan belum dicerna sepenuhnya. Untuk itulah, anda tidak diperbolehkan mengkonsumsi makanan berat apabila hendak berolah raga.

Begitu juga tidur setelah makan tidak akan berakibat pada peradangan usus buntu. Justeru, jikalau kebiasaan ini tetap anda jalani sampai menjadi rutinitas atau keseringan akan menyebabkan dilema kesehatan lainnya bagi badan anda, ini dikarenakan proses metabolisme badan yang tidak sempurna.

Efeknya dalam jangka panjang jikalau kebiasaan itu tetap anda lakukan, maka akan menyebabkan beberapa penyakit ibarat meningkatnya asam lambung, bagi penderita diabetes dan jantung tidak baik melaksanakan ini. Disamping itu, perlu anda waspadai jikalau rasa ngantuk setelah makan yang berkemungkinan menjadi salah satu tanda gejala penyakit tertentu.

Kemudian, menahan BAB juga tidak baik. Walaupun ini terkesan konyol, ternyata ada juga yang melaksanakan hal ini dikarenakan faktor kesibukan. Menunda - nunda karena tanggung pekerjaan yang dikerjakan sedikit lagi usai. Ketahuilah, jikalau sudah waktunya untuk BAB sebaiknya jangan anda tahan karena kotoran tersebut akan menumpuk pada usus dan menyebabkan bibit penyakit jikalau tidak dikeluarkan segera. Tak ada kaitannya usus buntu dengan menahan BAB, yang ada kebiasaan ini justeru akan menyebabkan bibit penyakit gres bagi kesehatan anda dikemudian hari.

# 3. Hubungan Antara Cacing dan Usus Buntu
Beberapa kasus yang ditemukan, cacing yang hidup dalam usus insan juga dapat menyebabkan penyakit usus buntu. Dikarenakan sifat cacing ini parasit. Untuk jenis cacing yang dimadsud berjulukan cacing askariasis, yang dapat hidup pada usus. Cacing ini tergolong cukup berbahaya jikalau sudah menetap di dalam usus, yang mana satu (1) cacing remaja betina dapat hidup disana dan menghasilkan 200.000 telur dalam setiap hari. Bayangkan jikalau cacing ini tetap hidup dan menetaskan telurnya. Akan terjadi infeksi yang berat. Anda dapat membaca artikel lanjutan yang diberikan wikipedia mengenai cacing askariasis.

Cacing ini yang apabila tidak diatasi segera, ia akan bergerak kemana - mana didaerah usus lainnya termasuk masuk ke usus buntu. Bahkan, jikalau cacing sudah dalam jumlah banyak dalam usus bukan tidak mungkin, cacing ini akan keluar melalui kanal pencernaan adegan atas. Bila penyakit usus buntu disebabkan karena cacing, anda tak perlu panik terlebih dahulu. Penanganan medis akan memperlihatkan obat terlebih dahulu untuk membasmi cacing tersebut dengan persentase kesembuhan mencapai 99%. Jika dianggap perlu penanganan serius, langkah lanjutan yaitu dengan melaksanakan pemeriksaan CT scan dan sebagainya.

Semoga, artikel yang singkat ini dapat menjawab dari beragam kabar yang terdengar terkait dengan benar atau tidaknya penyebab dari usus buntu itu disebabkan oleh "ini".