Kanker Leukemia : Leukimia ialah salah satu jenis kanker yang mengganggu fungsi darah, sehingga penyakit ini lebih dikenal dengan kanker darah. Secara bahasa leukumia bearti darah putih (leukosit = sel darah putih). Kelainan yang terjadi pada sel darah putih inilah yang menjadi penyebab timbulnya penyakit kanker darah ini.
Sel darah putih bahwasanya banyak sekali menjalankan fungsinya dalam tubuh kita menyerupai membantu tubuh melawan aneka macam penyakit infeksi, adegan dari sistem kekebalan tubuh, menghancurkan organisme hidup dalam darah, mencegah semoga tidak terjadinya infeksi pada luka, membersihkan aneka macam macam kotoran dalam darah, dan peranan lainnya dalam tubuh kita.
Pada kondisi normal, sel-sel tubuh darah dalam diri kita akan mati jikalau sel tersebut sudah bau tanah dan akan digantikan dengan sel-sel yang baru. Begitulah proses mekanisme tubuh yang berkerja dalam tubuh kita secara terus menerus mengalami regenerasi.
Namun, pada penderita leukemia tidak demikian. Terutama sel darah putih yang diproduksi oleh sumsum tulang mengalami pertumbuhan yang abnormal tak terkendali menjadi ganas dan sel yang sudah bau tanah tidak mengalami final hidup dan tetap tumbuh membabi buta (terus membelah diri), tentu saja ini kan mengganggu fungsi darah secara keseluruhan.
Inilah Penyebabnya
Kanker darah ini tergolong ke dalam kanker yang sangat mengkuatirkan jikalau terjadi pada diri seseorang, tak jarang yang dapat bertahan hidup dikarenakan kanker ini. Namun demikian dengan adanya tindakan yang sempurna dan cepat, penyakit tersebut masih dapat disembuhkan.
Para peneliti dibidangnya menerka penyebab kanker leukimia ini dikarenakan terkena paparan radiasi tinggi, menyerupai ditemukannya banyak penderita berasal dari Hirosima Jepang yang merupakan korban kejadian bom atom.
Mereka yang biasanya melaksanakan terapi dengan radioterapi akan mengalami kemungkinan besar terkena kanker darah ini. Selain itu, beberapa penyebab yang merupakan faktor resiko adanya sel-sel kanker tersebut berkembang dalam diri seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa hal berikut ini :
- Terlalu sering terpapar radiasi dalam jumlah besar
- Terkontaminasi dengan racun lingkungan salah satunya benzene
- Bekerja ditempat dengan pengolahan atau penggunaan bahan-bahan kimia berbahaya
- Penderita down syndrome atau penyakit gangguan mental
- Adanya virus yang masuk ke tubuh dari jenis (Human T-cel leukimia Virus-I)
- Terkena paparan gelombang elektomagnetik yang dipancarkan oleh alat-alat elektronik jenis tertentu
Tanda dan Gejala Yang Timbul
Jika sudah terjadi dalam tubuh kita, jumlah sel leukimia dalam darah berkembang secara aneh ada beberapa gejala berikut ini yang dapat kita kenali :
- Deman dan sering berkeringat berlebih dimalam hari
- Gejala yang sama dengan penyakit anemia menyerupai kondisi fisik yang tidak bertenaga
- Nyeri pada tulang dan persendian
- Pembengkakan ada kelenjar limfa yang terdapat pada ketiak dan leher, terlihat pada ambar di samping kanan
- Sakit perut dan adanya pembengkakan pada perut
- Mudah mengalami pendarahan terutama pada gusi dan ada beberapa dibagian kulit terlihat memar atau adanya ruam berupa bercak merah
- Sakit kepala dan sering pusing
- Sering terkena infeksi
- Pemeriksaan fisik : pemeriksaan yang dilakukan dengan melihat tanda-tanda yang terlihat pada tubuh menyerupai pengukuran berat tubuh dan menanyakan kepada kita apakah berat tubuh kita dalam beberapa bulan selalu menurun, pengecekan kelenjar linfa yang terdapat pada ketiak dan leher, pengecekan adegan perut dan sebagainya.
- Pemerikasaan uji laboratorium : pada tes ini, dokter akan meminta kita untuk mengecek darah kita yang kemudian di uji pada laboratorium untuk diketahui jumlah trombosit, hemoglobin, leukosit dan sebagainya.
- Sitogenetik : pemeriksaan ini biasanya lanjutan dari tahapan no.2 yang akan dilakukan pengecekan ialah kromosom yang terdapat pada sel darah sumsum tulang. Jika, ditemukan kromoson yang tidak normal, dari sini dokter akan memastikan jenis leukimia yang diderita oleh pasien.
- Melalui X-ray : adegan yang akan diperiksa ialah adegan dada untuk memastikan apakan ada pembengkakan kelenjar getah bening.